Periksa Pengamanan ATM
Berbagai modus kejahatan mulai marak menjelang bulan suci Ramadan. Mulai dari perampokan toko emas sampai pembobol dana nasabah bank melalui anjungan tunai mandiri (ATM). Modus ini dengan menempelkan stiker call center bank palsu di mesin ATM.
Seperti yang terjadi, kemarin, komplotan ini ditangkap petugas Polres Metro Depok di Bandara Soekarno-Hatta.
Pelaku yang berjumlah empat orang, masing-masing berinisial RA (35), SR (30), RP (39), dan WA (35) dibekuk saat akan mencairkan uang hasil kejahatan mereka dari para korbannya.
Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Saidal Mursalin menuturkan, pengungkapan kasus ini bermula adanya laporan korban kejahatan saat bertransaksi di mesin ATM.
"Kita akhirnya membekuk para tersangka di Bandara Soekarno Hatta," katanya kepada wartawan Senin 9 Agustus 2010.
Sedangkan untuk modus yang digunakan para pelaku dengan mengganjal mulut mesin ATM menggunakan batang korek api. Para pelaku juga menempelkan stiker call centre palsu di mesin ATM.
Kapolres menjelaskan, para pelaku memasang perangkap dengan memasukkan batang korek api ke mulut mesin ATM agar kartu ATM korban tersangkut. Karena tersangkut tentunya nasabah menelepon nomor telepon call center palsu yang terletak di mesin ATM.
Di stiker tertulis siap memberikan bantuan jika ada kartu ATM yang tertelan ke mesin.
Stiker call center dipasang komplotan itu hanya akal-akalan semata. Sebab, pelaku juga menyertakan nomor ponselnya di stiker agar dihubungi korban yang minta tolong.
Dan ketika nomor call center dihubungi, yang menjawab adalah salah satu dari komplotan pembobol ATM ini.
Biasanya ketika korban telepon minta tolong, tersangka meminta nomor PIN dan nomor rekening. Lalu tanpa sepengetahuan korban, tersangka mengambil kartu ATM yang tersangkut kemudian berbekal nomor PIN menguras dana korban.
"Sindikat ini sudah setahun beraksi, tidak hanya di Kota Depok, tapi juga di Jakarta Timur dan Bekasi," tegasnya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap aksi kejahatan yang ditenggarai meningkat jelang bulan puasa. "Kita tahu aktivitas warga menjelang bulan puasa lebih tinggi, seperti berbelanja atau mengambil uang di bank dan ATM," katanya.
Boy juga kembali berpesan agar warga tidak mudah percaya dengan orang yang belum dikenal, bahkan hanya sekedar untuk memberikan pertolongan. "Modus kejahatan kian canggih dan beragam bahkan tidak lagi menggunakan cara-cara konvensional," pesan Boy.(http://id.news.yahoo.com)
Seperti yang terjadi, kemarin, komplotan ini ditangkap petugas Polres Metro Depok di Bandara Soekarno-Hatta.
Pelaku yang berjumlah empat orang, masing-masing berinisial RA (35), SR (30), RP (39), dan WA (35) dibekuk saat akan mencairkan uang hasil kejahatan mereka dari para korbannya.
Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Saidal Mursalin menuturkan, pengungkapan kasus ini bermula adanya laporan korban kejahatan saat bertransaksi di mesin ATM.
"Kita akhirnya membekuk para tersangka di Bandara Soekarno Hatta," katanya kepada wartawan Senin 9 Agustus 2010.
Sedangkan untuk modus yang digunakan para pelaku dengan mengganjal mulut mesin ATM menggunakan batang korek api. Para pelaku juga menempelkan stiker call centre palsu di mesin ATM.
Kapolres menjelaskan, para pelaku memasang perangkap dengan memasukkan batang korek api ke mulut mesin ATM agar kartu ATM korban tersangkut. Karena tersangkut tentunya nasabah menelepon nomor telepon call center palsu yang terletak di mesin ATM.
Di stiker tertulis siap memberikan bantuan jika ada kartu ATM yang tertelan ke mesin.
Stiker call center dipasang komplotan itu hanya akal-akalan semata. Sebab, pelaku juga menyertakan nomor ponselnya di stiker agar dihubungi korban yang minta tolong.
Dan ketika nomor call center dihubungi, yang menjawab adalah salah satu dari komplotan pembobol ATM ini.
Biasanya ketika korban telepon minta tolong, tersangka meminta nomor PIN dan nomor rekening. Lalu tanpa sepengetahuan korban, tersangka mengambil kartu ATM yang tersangkut kemudian berbekal nomor PIN menguras dana korban.
"Sindikat ini sudah setahun beraksi, tidak hanya di Kota Depok, tapi juga di Jakarta Timur dan Bekasi," tegasnya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap aksi kejahatan yang ditenggarai meningkat jelang bulan puasa. "Kita tahu aktivitas warga menjelang bulan puasa lebih tinggi, seperti berbelanja atau mengambil uang di bank dan ATM," katanya.
Boy juga kembali berpesan agar warga tidak mudah percaya dengan orang yang belum dikenal, bahkan hanya sekedar untuk memberikan pertolongan. "Modus kejahatan kian canggih dan beragam bahkan tidak lagi menggunakan cara-cara konvensional," pesan Boy.(http://id.news.yahoo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar