Agustus 08, 2010

Selulit Bisa Diprediksi

img(Foto: thinkstock)
Jakarta, Guratan-guratan kulit bergelombang seperti kulit jeruk adalah ciri dari selulit. Kulit menjadi tidak indah dan sulit sekali dihilangkan. Kini ilmuwan sudah bisa memprediksi apakah seseorang punya bakat selulit atau tidak.

Garis-garis selulit memang mengganggu penampilan sehingga banyak orang terutama wanita pasca melahirkan berjuang mati-matian menghilangkannya.

Selulit disebabkan oleh timbunan lemak di bawah kulit yang membuat permukaan kulit menjadi bergelombang. Pada wanita hamil selulit terjadi karena kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat drastis hingga tubuh akhirnya menghasilkan lebih banyak lemak untuk melindungi janin. Tapi ketika sudah melahirkan guratan-guratan lemak itu biasanya tidak mudah hilang.

Selulit ini biasanya paling banyak terdapat di lengan, bokong, paha, pinggang dan payudara. Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menunda datangnya selulit.

Tapi kini, ilmuwan menemukan bahwa datangnya selulit dapat diprediksi melalui pengujian dan tes gen. Dengan tes gen ini, orang yang berisiko tinggi mengembangkan selulit dapat diketahui.

Dilansir dari HealthMad, Sabtu (7/8/2010), Cellulite DX Genetic Test dapat mengidentifikasi apakah seseorang berisiko tinggi terkena selulit. Orang yang telah mengetahui dirinya berisiko tinggi, dapat mengambil beberapa tindakan pencegahan dengan pola hidup yang lebih sehat.

Alat tes gen ini bekerja untuk mendeteksi adanya varian khusus dari enzim yang disebut angiotensin-1 converting enzyme atau ACE. Enzim ini sangat erat terlibat dalam mengontrol tekanan darah, sehingga banyak obat tekanan darah yang disebut ACE inhibitor, menghentikan enzim ini untuk membantu menurunkan tekanan darah.

Sampel untuk pengujian varian ACE diperoleh dengan mengambil sampel dari pipi pasien. Sampel lalu dapat dikirim ke laboratorium untuk pengujian genetik.

Jika hasil tes menunjukkan bahwa seseorang memiliki bentuk varian dari ACE, maka ia 70 persen memiliki kemungkinan untuk mengembangkan selulit yang cukup parah.

Bila seseorang memiliki risiko tinggi, maka segeralah melakukan tindakan pencegahan, seperti sebagai berikut:
  1. Makan makanan yang sehat,
  2. Mencegah penambahan berat badan
  3. Perbanyak olahraga.
  4. Menghindari kelebihan estrogen dari sumber-sumber seperti pil KB
  5. Berhenti merokok, karena merokok dapat menyebabkan melemahnya struktur pendukung kolagen
sumber : http://health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer