Uni Emirat Arab (UEA) akan membekukan sejumlah pelayananan Blackberry mulai bulan Oktober, demikian dilaporkan oleh kantor berita pemerintah.
Langkah tersebut diambil di tengah kekhawatiran bahwa data dari alat komunikasi itu bisa diekspor ke luar negeri dan dimanfaatkan oleh organisasi asing.Regulator telekom UEA, TRA, mengungkapkan pekan lalu bahwa dengan pertimbangan ini maka alat komunikasi itu bisa mendatangkan ancaman terhadap keamanan nasional.
Tindakan ini juga dilakukan setelah ada dugaan bahwa perusahaan telekom negara berupaya memasang perangkat lunak pengintai spyware pada Blackberry tahun lalu.
Perusahaan pembuat Blackbery Research in Motion (RIM) belum mengomentari laporan terbaru UAE ini, yang dikeluarkan di tengah adanya pertikaian yang terjadi tahun 2007 mengenai masalah pemberian izin kepada TRA untuk mendapatkan akses pada jaringan RIM yang dirahasiakan sehingga perusahaan tersebut bisa memantau surat-surat elektronik serta data lain.
Diperkirakan ada sekitar 500 ribu pemakai Blackberry di Uni Arab Ermirat.
Peningkatan Pengawasan
Sebagian pelayanan Blackberry akan dihentikan mulai 11 Oktober "sampai ada pemecahan yang sesuai dengan undang-undang setempat", kata kantor berita pemerintah mengutip pernyataan TRA."Ini merupakan keputusan terakhir, namun kami masih terus mengadakan diskusi dengan mereka, " kata Dirut TRA, Mohammed al-Ghanem, kepada kantor berita pemerintah seperti dikutip Reuters.
"Penyensoran tidak ada kaitannya dengan hal ini. Yang kami maksudkan adalah penangguhan akibat tidak adanya kesesuaian dengan peraturan-peraturan telekomunikasi UEA."
Ini merupakan keputusan terakhir, namun kami masih terus mengadakan diskusi dengan mereka.
Mohammed al-Ghanem
Wartawan bisnis BBC di Timur Tengah, Ben Thompson, mengatakan ancaman oleh UEA itu mungkin merupakan satu upaya untuk menarik kembali konsesi dari RIM, sebuah perusahaan Kanada.
"Banyak kalangan yang memandang hal ini merupakan satu permainan kekuasan yang dilakukan oleh pihak berwenang UEA - satu upaya untuk memaksa RIM menyerahkah kode-kode keamanan kalau tidak mau kehilangan pasar yang sangat menguntungkan," katanya.
India juga telah mengemukakan kekhawatiran keamanan sehubungan dengan pelayanan data Blackberry, dengan mengatakan bahwa data tersebut bisa dimanfaatkan oleh kalangan militan.(http://www.bbc.co.uk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar