Agustus 04, 2010

Jantungan Gara-gara Stres Kronis

JAKARTA, Pada umumnya penyakit jantung koroner lebih dikaitkan dengan pola makan sebagai penyebab timbunan plak pada arteri. Padahal, penyakit jantung juga memiliki korelasi yang kuat terhadap tekanan yang dialami seseorang atau stres.

Dalam sebuah penelitian, diketahui orang-orang yang memiliki kepribadian tipe A yang bercirikan ambisius, mudah marah, dan over kompetitif, lebih besar risikonya terkena serangan jantung.

"Orang dengan kepribadian tipe A lebih gampang darah tinggi sehingga mudah sakit jantung," kata dr.Santoso Karo Karo, Sp.JP, ahli jantung dari RS. Harapan Kita Jakarta dalam acara media edukasi yang diadakan oleh Yayasan Jantung Indonesia (YJI) di Jakarta (4/8).

Memotret kehidupan kota besar saat ini, terlihat ada kecenderungan usia penderita PJK semakin muda, dan stres ditengarai menjadi salah satu penyebabnya. "Dari pasien jantung yang saya tangani, 60 persen mengalami stres kronis," kata Santoso.

Saat seseorang stres, tubuh akan mengeluarkan hormon stres yang memicu denyut jantung dan meningkatkan tekanan darah tinggi. "Lama-lama bisa aterosklerosis," urainya.

Penelitian juga menemukan adanya hubungan stres dan perubahan dalam kadar kolesterol total yang secara nyata menunjukkan peningkatan pesat dalam kadar lemak darah. Stres juga meningkatkan produksi molekul inflamasi yang juga meningkatkan lipid breakdown.

Meski stres tidak bisa dihindari, namun stres bisa dikelola sehingga tidak berakibat buruk. Salah satu cara untuk mengurangi stres antara lain bersikap tidak ambisius, memaafkan, tidak terburu-buru, berdoa dan memiliki hobi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer