Agustus 19, 2010

Ini yang Diduga Curi Emas Museum Sonobudoyo

  (AP Photo/Sang Tan)


Melalui tiga kategori akan diketahui siapa pencuri peninggalan berharga museum itu.
VIVAnews - Badan Musyawarah Museum (Barhamus) Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan pernyataan mengenai kategori pencuri koleksi emas Museum Sonobudoyo yang hilang dicuri 11 Agustus  lalu.

Ketua Badan Musyawarah Museum (Barhamus), Raden Mas Donny Megananda menyatakan, ada tiga indikasi megapa orang mengambil barang peninggalan museum.
Pertama adalah kolektor, kedua orang yang sekedar mencari keuntungan, dan terakhir orang yang memanfaatkan kelemahan sistem keamanan museum Sonobudoyo.

"Karena itu, untuk mengetahui siapa pencuri koleksi yang nilainya tak terhingga itu dapat dilihat dari tiga kategori tersebut," kata Donny, Kamis, 19 Agustus 2010.

Menurutnya, untuk kolektor, mereka tidak secara langsung melakukan aksinya namun meminta bantuan kepada orang lain.

"Setelah pencuri berhasil membawa kabur benda purbakala yang dipesannya, maka benda itu akan dibeli oleh kolektor," paparnya

Kategori kedua adalah pencuri yang hanya mencari keuntungan. Benda museum akan dijualnya kepada pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan semata.

"Untuk kategori ketiga adalah orang yang mengetahui secara detail sistem pengamanan di museum tersebut sehingga dengan leluasa dapat mencuri koleksi benda purbakala tanpa diketahui oleh penjaga museum," tandasnya

Lebih lanjut Donny menyatakan, pencurian benda purbakala dapat dipastikan pelakunya adalah orang yang memiliki pemahaman tentang benda-benda bersejarah, apalagi benda yang dicuri koleksi emas.

"Kami menginginkan pengamanan museum secara baik tidak saja diterapkan kepada museum milik pemerintah namun juga kepada museum swasta lainnya," tegasnya.
Seperti diketahui, koleksi benda-benda bersejarah yang dicuri dari Museum Sonobudaya, Yogyakarta, hilang Rabu malam, 11 Agustus 2010.
Sementara, koleksi benda yang hilang dicuri dari Museum Sonobudoyo Yogyakarta diantaranya ;

-  Benda purbakala seperti perhiasan emas bentuk bulan sabit ( satu buah),
-  lempengan silhuette ( empat buah), 
-  topeng emas ( satu buah),
-  lempeng emas (satu buah),
-  lempengan perak (dua buah),
-  fragmen perhiasan (19 buah),
-  perhiasan berbentuk ular (satu buah),
-  patung Dewi Tara (satu buah),
-  patung awalokitesworo (satu buah),
-  fragmen berlapis emas (satu buah),
-  viltrim (12 buah),
-  kalung bandul motif binatang (enam buah),
-  kalung bandul motif buah (lima buah),
-  kalung untir (dua buah),
-  kalung manik-manik (tiga buah),
-  kalung bandul (empat buah),
-  bandul motif bulan sabit (tiga buah). 

Laporan: KDW | Yogyakarta

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer