China sudah bersedia berinvestasi pada proyek kereta api (KA) cepat Thailand. Termasuk dalam kerja sama ini adalah penyediaan dana untuk pembangunan sistem KA cepat itu. Informasi mengenai hal itu, sebagaimana ditulis Thai News Agency (TNA) pada Kamis (29/7/2010) diperoleh dari Deputi Perdana Menteri Thailand Suthep Thaugsuban dalam rapat kabinet Rabu.
Sebelumnya, kementerian Thailand terkait proyek itu sudah melakukan kunjungan ke Beijing pada Jumat (16/7/2010) sampai dengan Jumat (23/7/2010). Dari situ diperoleh penjelasan proyek KA cepat itu akan menghubungkan Thailand-Laos-China.
Kelak, proyek itu nantinya akan menghubungkan juga Provinsi Narathiwat di bagian selatan Thailand dengan Malaysia. Target berikutnya adalah pembangunan jaringan KA cepat Thailand menuju Eropa lewat kawasan utara dan ke Singapura di selatan Negeri Gajah Putih itu. "Sistem KA itu diharapkan dapat meliputi pula sistem transportasi di kawasan ASEAN," kata Suthep Thaugsuban.
Untuk tahap pertama, proyek kerja sama itu akan membangun jaringan jalan kereta api dari Bangkok ke Provinsi Rayong di timur Thailand. "Itu juga akan terhubung dengan Laos," imbuhnya.
Lintasan tersebut, bila sudah terealisasi, akan memperpanjang lintasan sepanjang 240 kilometer yang sudah ada antara Makkasan di pusat Kota Bangkok dengan kawasan di pantai timur Thailand. Lintasan itu bakal punya waktu tempuh sejam ketimbang selama ini tiga jam dengan mobil.
Dalam kerja sama tersebut juga termaktub catatan kalau Thailand berperan dalam pengadaan lahan untuk jalur kereta api. Lalu, China akan bertanggung jawab pada investasi, teknologi, dan pengelolaan. Sementara, pemerintah Thailand, terkait dengan program ini menyiapkan dana sebesar 70 miliar bath.(http://internasional.kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar