Tingginya jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia diakibatkan pola makan orang Indonesia yang terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Studi Obat Bahan Alam (PS-OBA) Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA-UI) Sumali Wiryowidagdo, Kamis (17/2).
Menurutnya, dengan nasi sebagai makanan pokok, tidak aneh jika negeri ini menduduki posisi keempat dalam jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Nasi mengandung glukosa dalam kuantitas banyak dan glukosa yang berlebihan merupakan salah satu penyebab penyakit diabetes.
"Sudah berulang kali disarankan untuk mengganti nasi dengan bahan makanan lain sebagai makanan pokok, tetapi memang orang kita sulit untuk merubah kebiasaannya tersebut," jelas Sumali.
Dikatakan, pola makan yang berbeda dilakukan orang-orang di negara maju. Mereka lebih banyak mengkonsumsi protein dan lemak dibanding karbohidrat. Disebutkan, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 8,5 juta orang pada tahun 2000. Setelah lima tahun berselang, jumlah penderita diperkirakan telah mengalami peningkatan sebanyak tiga kali lipat.
Penyakit DM adalah penyakit menahun yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang disebabkan tidak adanya insulin atau tidak berfungsinya hormon insulin di dalam tubuh.
Fungsi insulin adalah untuk mentransfer glukosa darah ke dalam sel sehingga glukosa dapat digunakan sebagai sumber energi. Bila hormon insulin tidak ada atau tidak berfungsi maka akan terjadi penumpukan kadar glukosa/ gula dalam darah.
Sedangkan gejala-gejala penderita diabetes, antara lain ditandai dengan frekuensi buang air kecil yang meningkat, kelemahan akibat gangguan nutrisi tingkatan tingkat sel, keputihan pada wanita yang sukar disembuhkan karena infeksi jamur, gangguan penglihatan karena gangguan nutrisi pada sel-sel retina mata, dan lainnya.
Selain itu, faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang terkena DM diantaranya, faktor genetik dari keluarga, kelebihan berat badan, merokok, darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, kurang berolahraga, serta bertambahnya usia. (RD/A-16)
Sumber:
http://www.suarapembaruan.co.id/News/2005/02/19/index.html
http://obatkolesterolherbal.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar