What is it? Game action 3rd person yang mengambil tempat di Italia pada masa Renaissance
Influenced by: Grand Theft Auto III, Hitman
Play it on: 3GHz CPU, 2GB RAM, GeForce 8800GTX/Radeon HD4850
Publisher: Ubisoft
Developer: In-house
Orang-orang du Ubisoft memang 'jenius'. DRM (Digital Right Management) yang mereka sematkan pada game ini membuat Anda harus terhubung pada server mereka setiap saat. Jika koneksi Anda terganggu, permainan akan terhenti dan Anda tidak akan punya kesempatan untuk save game dan harus mengulangi dari checkpoint.
Entah siapa yang membisikkan ide konyol yang bisa menyulut masalah pada mereka yang sudah menunggu lama dan memasukkan game ini pada daftar belanja bulanan. Selain itu, apa gunanya selalu terhubung pada server jika sekarang sudah ‘orang pintar’ yang berhasil menemukan cara untuk tidak terhubung dengan internet sama sekali.
DRM sama sekali tidak meningkatkan kualitas game dan alasan itulah yang membuat kami cukup sebal dengannya. Ini memang salah satu cara yang baik untuk mengurangi pembajakan namun yang pasti bukan cara yang tepat untuk diaplikasikan pada sebuah game berbasis offline.
Assassin’s Creed II sendiri merupakan game dari buah kritik para penggemar terhadap Assassin’s Creed pertama. Sekuel ini memperhatikan aspek-aspek apa saja yang perlu diubah menjadi lebih baik. Jika sebelumnya Anda bermain sebagai Altair di Timur Tengah, kali ini Anda memerankan Ezio di daratan Italia.
Italia pada masa Renaissance pun diperlihatkan sebagai kawasan yang penuh dengan kemewahan jika dilihat dari pakaian yang dikenakan. Bangunan-bangunan yang ada juga mencerimankan era itu dengan kental namun penuh dengan celah untuk dipanjat dengan mudah oleh Ezio.
Hal-hal menarik yang bisa Anda lakukan di sini sangat menarik meliputi pencarian kuburan-kuburan rahasia di berbagai sudut kota, mencuri emas dengan penjaga di sekitarnya, menjalankan misi-misi personal, mencopet dan satu yang baru yaitu memukuli suami-suami yang ketahuan berselingkuh. Bisa jadi hal ini menjadi alasan mengapa para kaum hawa juga ingin memainkannya.
Model perkelahiannya masih sama dengan seri pertamanya. Anda masih ingat saat menangkis dan memukul musuh dengan tampilan yang dianimasikan? Kurang lebih seperti itu juga yang akan Anda temui di sini.
Kami mencoba menampilkan game ini dengan resolusi 1920x1200 dan tampilannya terasa begitu renyah. Game ini juga sangat stabil dan merespon cepat saat Anda perlu masuk ke program lain dengan Alt+Tab. Sayang kontrolnya sedikit membutuhkan ekstra memori di otak Anda karena notifikasi tombolnya bukan berupa huruf melainkan symbol.
Spesifikasi yang disarankan juga tak terlalu tinggi karena game ini sudah bisa berjalan dengan saat manis dengan prosesor dual core 2,6GHz dan VGA 8800GT. Assassin’s Creed pertama adalah hasil karya yang sempurna, namun Assassin’s Creed II makin menyempurnakannya, jika Anda menghiraukan DRM tentunya.
sumber : http://www.pcgamer.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar