Mei 05, 2010

Luka yang Membawa Tetanus


Jakarta, Orang yang mengalami tetanus akan mengalami kejang-kejang di rahang kemudian menyebar ke otot perut, lengan atas dan paha. Gejala ini bisa terjadi beberapa hari atau bulan setelah terpapar bakteri tetanus.

Jika mengalami luka dalam dan terkontaminasi dengan tanah atau kotoran debu lainnya jangan anggap remeh. Karena di tempat seperti itulah bakteri penyebab tetanus dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun.

Bakteri Clostridium tetani adalah bakteri yang bisa hidup lama di dalam tanah atau kotoran hewan dan debu. Bakteri ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka.

Ketika bakteri ini masuk tubuh akan menghasilkan neurotoksin yakni protein yang bertindak sebagai racun bagi sistem saraf tubuh yang dikenal sebagai tetanospasmin. Munculnya neurotoksin ini menyebabkan kejang otot.

Jadi intinya tetanus adalah masuknya bakteri Clostridium tetani ke dalam tubuh akibat luka. Sumbernya tak hanya paku berkarat tetapi semua luka yang kemudian ada infeksi bakteri itu yang masuk.

Jika sudah terkena tetanus bisa mengganggu aliran darah dan sistem getah bening dan mengganggu aktivitas saraf seluruh tubuh. Jika tidak segera diobati, maka tetanus bisa berakibat fatal bahkan hingga kematian.

Bagaimana mencegah luka agar tidak menjadi tetanus?

Karena dampaknya yang fatal bagi tubuh manusia, maka pencegahan sangat penting dilakukan. Seperti dikutip dari WebMD, Selasa (4/5/2010) ada dua cara utama untuk mencegah tetanus yaitu melakukan imunisasi tetanus dan perawatan pada luka.
Terdapat dua jenis imunisasi yaitu imunisasi aktif dan pasif, beberapa ahli merekomendasikan untuk melakukan booster imunisasi tetanus setiap 10 tahun. Meski ada bukti yang menunjukkan bahwa imunisasi tetanus masih tetap efektif untuk jangka waktu lebih dari 10 tahun.
Tapi sebaiknya booster dilakukan saat berada di perguruan tinggi dan usia 60 tahun untuk memberikan perlindungan yang efektif.
Cara yang kedua adalah merawat luka dengan benar, karena goresan luka kecil saja di kulit memungkinkan untuk mengembangkan tetanus. Karena itu sebaiknya segera bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun atau antiseptik lalu balut luka tersebut.
Jika lukanya bersih maka suntik tetanus direkomendasikan jika belum memiliki booster dalam waktu 10 tahun terakhir. Tapi jika lukanya kotor atau rawan tetanus, maka suntik tetanus direkomendasikan jika belum memiliki booster dalam waktu 5 tahun terakhir.Luka yang rawan tetanus adalah luka yang mendalam dan terkontaminasi dengan tanah atau kotoran debu lainnya. Karena di tempat seperti itulah bakteri penyebab tetanus dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun.

Selain kejang-kejang, gejala tetanus juga bisa disertai dengan kesulitan menelan, kekakuan atau sakit di leher, bahu dan punggung. Kejang-kejang ini dapat menyebar ke otot perut, lengan atas dan paha.

Jika sudah timbul gejala, maka pasien diharuskan untuk dirawat di rumah sakit dan diberikan antibiotik untuk membunuh bakteri dan TIG (tetanus immune globulin). Tujuannya untuk menetralkan racun yang sudah dikeluarkan oleh bakteri.Selain itu beberapa pasien juga harus menerima obat untuk mengontrol kejang otot dan perawatan lain untuk mendukung fungsi organ vital tubuh.(us.health.detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer