Mei 23, 2010

Bunker Khusus untuk Hadapi Hari Kiamat

Bunker Hari Kiamat yang didesain perusahaan asal AS, Vivos (Vivos)
Washington, (tvOne)
Bagi sebagian orang, kiamat sudah dekat. Kepercayaan itulah yang menginspirasi suatu perusahaan di Amerika Serikat (AS) untuk meraup untung. Perusahaan Vivos, yang berbasis di Kota Del Mar (California), mengaku telah menyiapkan suatu kompleks ruang bawah tanah (bunker) khusus untuk menghadapi "Hari Kiamat."
Bunker tersebut terletak di bawah gurun Mojave. Bunker dirancang untuk membuat penghuni aman dari serangan nuklir dan bencana alam sekaligus membuat mereka tetap nyaman, seperti tinggal di rumah. Itulah sebabnya kompleks bunker itu juga dilengkapi berbagai fasilitas, mulai dari atrium, tempat fitness, hingga penjara. Setiap bunker akan dilengkapi dengan televisi layar datar, dapur, hingga mesin cuci.

Robert Vicino, pemilik perusahaan Vivos, berencana membuat kompleks bunker yang terdiri dari 132 ruangan di lahan bawah tanah seluas 1.208 meter persegi. Dia mengaku mendapat ide berbisnis bunker setelah mendengar banyak warga kini kian khawatir atas gempa bumi, terorisme, dan "2012" - yaitu film yang mengadaptasi prediksi suku Maya bahwa 2012 bakal menjadi tahun kiamat.

"Saya tidak ingin mempromosikan ketakutan. Namun, cepat atau lambat, saya yakin kita bakal perlu tempat perlindungan," kata Vicino, yang juga berprofesi sebagai salesman real estat.    

Fasilitas bunker yang ditawarkan Vivos menarik minat warga di tempat-tempat lain, seperti Oregon dan Kansas. Di Kansas, misalnya, ada seorang insinyur yang membangun kondominium bawah tanah senilai US$1,75 juta.

Vivos sudah menyiapkan sejumlah bunker di kota Barstow, yang terletak di gurun Mojave. Untuk ruangan bunker yang dapat muat empat orang, Vivos menerapkan tarif pemesanan US$50.000 (sekitar Rp.456 juta). Untuk pemesanan individu, setiap orang dewasa dikenakan tarif US$5.000 dan anak-anak US$2.500. Binatang peliharaan tidak dipungut biaya.

Wartawan harian The Los Angeles Times sudah berkesempatan mengunjungi bunker itu. Namun, wartawan itu tidak boleh mengungkapkan lokasi persis bunker di Barstow itu. Pasalnya, menurut Vicino, bisa saja tempatnya langsung diserbu orang-orang yang mau masuk secara gratis bila datang bencana. Menurut Vicino, peminat harus melakukan pemesanan terlebih dahulu.

Steve Kramer, warga berumur 55 tahun dari San Pedro, mengaku sudah membayar pemesanan sebesar US$12.500 untuk dia dan keluarga. Dia pun sudah menimbun makanan kering dan mengajari putranya, yang berusia 12 tahun, untuk bersepeda di padang pasir menuju bunker.  "Kita bukan orang gila, namun saat-saat ini merupakan masa yang menakutkan," kata Kramer. (VIVAnews/tvone.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer