Mei 18, 2010

Detik-detik Kepergian Mama Lauren

JAKARTA, Juru terawang beken Mama Lauren, yang mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat, mulai memasuki saat-saat kritis sekitar pukul 19.00, Senin. Sejak itu, kondisinya tidak menentu.
"Saya sempat ada pertemuan terakhir pukul tujuh malam sama Mama. Mama sudah dalam keadaan sadar dan tidak sadar," ungkap perempuan yang mengaku anak angkat Mama Lauren, Beby Djenar, ketika ditemui di kediaman Mama Lauren, Kompleks Cipinang Indah, Jalan Kasuari II, Jakarta Timur, Selasa (18/5/2010) dini hari.
Meski dalam kondisi kritis, Mama Lauren masih bisa memberi respons kepada Beby. "Saya coba ajak ngobrol, Mama masih bisa merespons dan tersenyum," kata Beby.

Lanjut Beby, kondisi Mama Lauren semakin memburuk juga disebabkan kurangnya asupan makanan. "Mama memang sudah tidak mau makan. Perawat sudah menyiapkan makanan, tetapi makanan tidak disentuhnya. Mama saya coba bujuk dan mengangguk. Mama akhirnya saya suapi dan mau makan sampai empat sendok," ceritanya. "Setelah itu, Mama sudah tidak mau makan lagi dan sudah merasa cukup. Jadi, makannya tidak dilanjutkan," sambungnya.
Selang beberapa waktu kemudian, seusai menyuapi Mama Lauren, Beby keluar sejenak dari ruang perawatan. "Saya izin keluar, tetapi Mama justru pegang tangan saya. Sepertinya sudah ada firasat," ceritanya lagi. "Mama lihat mata saya, Mama tatap mata saya, sepertinya ada yang mau diucapkannya, tetapi enggak keluar," tambahnya.
Dengan kondisi seperti itu, akhirnya Mama mau melepas tangannya. "Mama memejamkan mata dan akhirnya melepas tangannya, saya keluar. Dalam perjalanan keluar saya dikabari bahwa Mama sudah tidak ada. Itu detik-detik terakhir saya menyuapi Mama," kata Beby. sumber : KOMPAS.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer