Agustus 06, 2013

Susu Bubuk dari Selandia Baru yang Dilarang, Bisa Sebabkan Kelumpuhan


Makanan kaleng merupakan penyebab utama penyebaran botulisme makanan.
China menghentikan impor seluruh produk susu bubuk dari Selandia Baru dan Australia setelah bakteri penyebab botulisme ditemukan dalam beberapa produk dan memunculkan persoalan keamanan pangan di negeri Panda itu.

Sebagaimana dilaporkan oleh Reuters, raksasa produk-produk susu Fonterra, yang berbasis di Selandia Baru, mengakui ada delapan perusahaan yang jadi mitra dagangnya, yang telah menjual konsentrasi protein yang terkontaminasi bakteri dimaksud.

Delapan perusahaan tersebut mengekspornya ke negara China, Malaysia, Vietnam, Thailand dan Arab Saudi, untuk digunakan sebagai bagian dari berbagai produk turunannya, termasuk susu bayi. Dalam laporannya, Reuters tidak menyebut Indonesia.

Walau Indonesia tak disebut, namun para ibu harus hati-hati dalam memilih produk. Karena bakteri penyebab botulisme itu dapat menyebabkan penyakit yang sangat berbahaya.

Botulisme merupakan penyakit sangat langka yang menyebabkan kelumpuhan. Botulisme disebabkan oleh racun saraf yang dikenal sebagai ‘botulin’ yang diproduksi oleh bakteri ‘Clostridium botulinum’, demikian seperti dikutip dari amazine.co.

Toksin yang dihasilkan oleh bakteri ini adalah salah satu racun paling kuat dan jumlah sekecil 1 mikrogram dapat mematikan bagi manusia.Racun ini bekerja dengan menghalangi fungsi saraf dan menyebabkan kelumpuhan pernapasan bersama dengan kelumpuhan fungsi muskuloskeletal.

Botulisme pertama kali tercatat pada tahun 1735 ketika penyakit ini dikaitkan dengan sosis Jerman. Pada tahun 1870, Muller, seorang dokter Jerman menamai penyakit ini botulisme, istilah dari kata Latin untuk sosis. Bakteri Clostridium botulinum pertama kali diisolasi pada tahun 1895 dan neurotoksin yang diproduksi bakteri ini diisolasi pada tahun 1944 oleh Dr Edward Schantz.

Jenis Botulisme

Botulisme dapat menyerang dalam tiga bentuk sebagai berikut:

1. Botulisme makanan
Bakteri botulisme dapat berkembang dengan oksigen sangat sedikit sehingga bisa hidup dalam makanan kaleng. Makanan kaleng merupakan penyebab utama penyebaran botulisme makanan.

2. Botulisme luka
Jenis botulisme ini terjadi ketika bakteri memasuki tubuh melalui luka terbuka. Orang yang menggunakan obat-obatan terlarang suntik lebih rentan terhadap botulisme luka.

3. Botulisme bayi
Botulisme bayi terjadi ketika bakteri Clostridium botulinum tumbuh dalam saluran usus bayi. Botulisme ini menyerang bayi antara usia 6 minggu hingga 6 bulan. Bayi terinfeksi botulisme saat memakan makanan atau kontak dengan tanah yang terkontaminasi.
sumber: Jaringnews.com -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer