RUMGAPRES/ABROR RIZKI
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin agar Kementerian Luar Negeri RI mengerahkan kemampuan diplomasinya untuk menangani kasus Sumiati binti Salan Mustapa (23). Sumiati adalah tenaga kerja Indonesia yang menjadi korban kekejaman keluarga Khaled Salem M al-Khamimisering di Madinah, Arab Saudi.
Presiden telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar untuk menangani kasus ini sebaik-baiknya. Sumiati dilaporkan kerap disiksa oleh majikannya. Bahkan, majikan Sumiati tega menggunting mulut TKI asal Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat, tersebut.
"Itu penyiksaan luar biasa yang dilakukan terhadap saudara kita, Sumiati. Saya ingin hukum dan kebenaran ditegakkan. Saya ingin diplomasi all out. Saya ingin ada misi, bikin tim untuk berangkat ke Saudi Arabia untuk memastikan bahwa yang bersangkutan mendapatkan perawatan, pengobatan yang terbaik. Sertakan juga tim medis kita," kata Presiden ketika membuka Rapat Kabinet Terbatas Bidang Politik, Hukum, Keamanan serta Kesejahteraan Rakyat di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (16/11/2010).
Presiden juga meminta agar aspek-aspek lain terkait ketenagakerjaan dapat segera dibenahi. SBY mengaku kerap berinteraksi dengan para TKI ketika berada di luar negeri.
Namun, SBY mengatakan, dari hasil interaksi dengan para TKI, umumnya mereka mengaku diperlakukan dengan baik. Namun, sambungnya, hal ini tak berarti bahwa tidak ada masalah sama sekali terkait kondisi TKI di luar negeri.
Itu penyiksaan luar biasa yang dilakukan terhadap saudara kita, Sumiati.
-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
"Itu penyiksaan luar biasa yang dilakukan terhadap saudara kita, Sumiati. Saya ingin hukum dan kebenaran ditegakkan. Saya ingin diplomasi all out. Saya ingin ada misi, bikin tim untuk berangkat ke Saudi Arabia untuk memastikan bahwa yang bersangkutan mendapatkan perawatan, pengobatan yang terbaik. Sertakan juga tim medis kita," kata Presiden ketika membuka Rapat Kabinet Terbatas Bidang Politik, Hukum, Keamanan serta Kesejahteraan Rakyat di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (16/11/2010).
Presiden juga meminta agar aspek-aspek lain terkait ketenagakerjaan dapat segera dibenahi. SBY mengaku kerap berinteraksi dengan para TKI ketika berada di luar negeri.
Namun, SBY mengatakan, dari hasil interaksi dengan para TKI, umumnya mereka mengaku diperlakukan dengan baik. Namun, sambungnya, hal ini tak berarti bahwa tidak ada masalah sama sekali terkait kondisi TKI di luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar