"Setelah mempertahankan sabuk juara kelas bulu versi WBA atas Fernando Saucedo (Argentina) dengan angka mutlak 116 - 109, 119 - 109, dan 120 -108 Chris John harus berlatih lebih akurat lagi bila ingin melakukan unifikasi," ujar Hengky Silatang di Jakarta, Minggu.
Selain memiliki lawan berat menghadapi juara dunia versi WBF atau WBC, Chris John akan mendapat tantangan berat dari petinju Argentina, Yuriorkis Gamboa yang kini memegang gelar kelas bulu super champions assosition.
Bila mampu menang angka mutlak lawan juara WBF, WBC atau Gamboa, maka secara otomatis Chris John mendapat julukan legendaris tinju dunia.
Hengky yang juga Komisi Teknik PB Pertina berharap, Chris John menjadi petinju legendaris dunia agar lebih mengharumkan nama bangsa dan negara dalam menyatukan juara dunia versi WBA, WBF maupun WBC sekalipun.
Usia 31 tahun papar dia, Chris John masih tangguh di atas ring. Semua itu terpantau saat mengalahkan petinju Argentina Fernando Saucedo dengan angka mutlak.
Upaya memenuhi harapan masyarakat Indonesia sebagai raja tinju dunia jelasnya, diperlukan kerjakeras selama berlatih di Australia maupun di Semarang untuk mematangkan pukulannya menjadi mematikan.
Pukulan killing punch papar Hengky, belum dimiliki Chris John hingga mempertahankan sabuk juara dunia versi WBA ke 13 saat mengalahkan Fernando Saucedo di ronde ke 12.
Atas kemenangan itu pula tutur dia, Chris John menambah rekor bertanding menjadi 43 naik ring, 22 memukul KO lawan, dan dua kali seri. Prestasi cukup membanggakan harus ditambah lagi dengan mencatat rekor unifikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar