Maret 03, 2014

Matur Nuwun dan Matur Suwun (Jawa)



Dalam pergaulan sehari-hari ucapan terimakasih menjadi kebiasaan mulia yang ditanamkan ke kita sejak kecil. Dengan berbagai cara dan bahasa. Nah kita coba akan telaah penggunaan ucapan sebagai pernyataan terimakasih versi bahasa jawa ini.

Kata yang sering ita dengar dan ucapkan adalah “Matur nuwun”, tapi tak jarang pula ada yang mengucapnya “Matur suwun”. Samakah makna 2 kata itu. Dari pemahaman saya, kata terimakasih dalam bahasa jawa yang dibenarkan adalah “MATUR NUWUN”. Jadi dalam konteks menyampaikan ungkapan terimakasih kepada orang/pihak lain dengan bahasa Jawa mestinya diucapkan dengan “MATUR NUWUN”. Kata ini diucapkan ketika kita menerima pemberian, kebaikan/jasa, atau sebatas perhatian atas apa yang akan atau telah kita sampaikan, jadi bener-bener bermakna terimakasih baik dari sisi bahasa maupun konteks kalimat dan rasa.

Lalu bagaimana dengan ‘Matur Suwun” atau ada yang mengucapkan “Matur Kesuwun”?
Menurut beberapa sumber tutur kata matur suwun atau matur kesuwun sebenarnya bukan sebagai bentuk ucapan terimakasih, dan juga bukan bermakna terima kasih. Secara etimologi bahasa, matur suwun bisa diartikan : ucap/lafal minta — melafalkan sebuah ucapan permintaan atas sesuatu (seringkali abstrak) yang sebenarnya sudah diterima (sering kali konteksnya saling).


Kata ini diucapkan dalam konteks saling pengikhlasan akan suatu perkara, sehingga berujung pada kelegaan antar pihak-pihak yang berhubungan. Contoh : Dalam transaksi jual beli, seringkali ada ukuran, takaran, pembayaran, kembalian dsb yang tidak sesuai dengan yang seharusnya, baik disengaja maupun tidak oleh kedua belah pihak. Nah, pada akhir transaski sebagai bentuk penghalalan/pengikhlasan perkara ini kedua belah pihak layak mengucapkan matur suwun, baru dilanjutkan dengan matur nuwun.

Sumber: dari teman & http://www.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

footer