TEMPO.CO, Jakarta
-Ukurannya berkisar antara kristal gula sampai ukuran bola ping pong.
Jarang terlihat atau terasa, kecuali setelah menyebabkan sumbatan.
Terasa sakit saat bergerak atau terdorong ke ureter, saluran sempit
menuju kandung kemih. Ya, itulah batu ginjal, yang dibentuk dari garam
dan mineral lainnya yang menyatu dalam urin, membentuk batu ginjal.
Begitu disebutkan para ahli dari American Urological Association (AUA).
Disebutkan
pula, saat masuk dalam saluran urin, batu ginjal ini bisa menyebabkan
banyak hal. Termasuk sering merasa sakit luar biasa di daerah punggung,
perut, dan pangkal paha, atau nyeri buang air kecil, terdapat darah
dalam urine. sering mual dan muntah. Sementara, jika batunya kecil
sekali, biasanya keluar sendiri tanpa menmbulkan gejala apapun.
Batu
ginjal biasanya jarang didiagnosis sebelum mereka menimbulkan rasa
sakit. Nyeri ini sering membuat penderitanya dikirim ke UGD, di mana
berbagai tes dapat dilakukan untuk mengungkap batu. Termasuk CT scan,
sinar-X, USG, dan urinalisis. Tes darah dapat membantu mencari kadar
mineral tertinggi yang terlibat dalam pembentukan batu ginjal.
Jika
batu ginjalnya masih berukuran kecil (diameter kurang dari 5mm),
biasanya dokter memberikan resep obat penghilang sakit dan menunggu batu
tersebut keluar sendiri. Selama itu, biasanya dokter menyarankan Anda
untuk minum banyak air atau cairan untuk menjaga urin tak keruh, yaitu
sekitar 8-10 gelas per hari.
Jika ukuran batu ginjal sudah di
antara 5-10 mm atau lebih dan tidak bisa keluar sendiri, maka penanganan
intervensi diperlukan. Misalnya, dari obat yang disebut alpha blockers
yang bisa membuat dinding ureter rileks sehingga si batu bisa bergerak
keluar dengan mudah. Efek sampingnya pusing dan sakit kepala.
Prosedur lain yang tak kalah sering disebut dalam penanganan ginjal adalah extracorporeal shock wave lithotripsy
(ESWL). Teknologi ESWL memungkinkan penghancuran batu ginjal melalui
gelombang kejut yang ditransmisikan dari luar tubuh. Dalam terapi ESWL
ini ribuan gelombang kejut akan ditembakan ke batu ginjal yang
menyebabkan batu ginjal hancur menjadi serpihan yang cukup kecil
sehingga dapat dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Efek
samping, perdarahan, memar dan rasa sakit setelah prosedur dilakukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar